haloo...
hai... apa kabarnya di bulan Agustus 2017 menjelang hari peringatan HUT RI yang
ke-72 ini?
semoga baik-baik dan sejahtera selalu yaa kawan-kawan, hehehe. Diingatkan kembali motto kita, “yang penting heppi!” yaa... harus selalu bahagia, karena hidup bukan untuk menjalankan pilihan yang terpaksa harus dijalani. *ngomongapabroo... hahaha
semoga baik-baik dan sejahtera selalu yaa kawan-kawan, hehehe. Diingatkan kembali motto kita, “yang penting heppi!” yaa... harus selalu bahagia, karena hidup bukan untuk menjalankan pilihan yang terpaksa harus dijalani. *ngomongapabroo... hahaha
ini
artikel ditulis setelah lama tak menulis di blog ini, yaa... maklumlah ya kan? Penulis
kan partner “TEMPO”, tempo terbit – tempo tidak hahaha. Seperti judul
artikel ini, intinya kita berbagi sedikit pemahaman tentang perkembangan OJEK
online beserta sedikit banyak pro-kontra yang berkembang ditengah masyarakat. Ngerii
ga? Hahaha. Kemarin, ketika ngopi santai di “Rumah Kita” nama warung
kopi di dekat kampus yang berlokasi di jalan Dipatiukur. Meja kita didatangi
seorang SPB (sales promotion boy) dari
GRAB. Sebentar, awak (baca: saya) ga dibayar untuk mempromosikan atau menulis
artikel ini, dan mungkin sedikit promosi - tapi semoga bisa melihat sisi manfaat
dan tujuan baik dari sistemnya kawan-kawan.
GrabHitch, singkat cerita
pertemuan kami dengan SPB tersebut hingga saya tertarik untuk mendaftarkan diri
sebagai driver motor yang bersedia menerima tebengan/tumpangan
dari siapapun kalau searah dengan rute jalan yang akan saya lewati. Setelah
sang SPB memperkenalkan diri, menanyakan punya motor, umur, status, bla..
bla... dan menyebutkan bahwa ada layanan baru dari GRAB dan GRATIS menjadi driver ojek online dan tidak dipungut
sepeserpun oleh perusahaan pemilik aplikasi alias sistem onlinenya dari setiap
transaksi. Langsung deh awak tanya, trus
pendapatan perusahaan GRAB apa? dan jaminan
kenyamanan penumpang atau perlindungan konsumen bagaimana? *awak gitu orangnya kawan-kawan, yang
kupikirkan selalu kepentingan orang banyak - walau belum tentu orang banyak itu
mikirin awak hahaha... jangan
hitungan malau! 😊. Jawaban sang SPB begini, pendapatan perusahaan hanya
dari sisi downloader apps (aplikasi)
dan mungkin iklan begitu penjelasan sang SPB. Terkait kenyamanan dan
perlindungan konsumen, sama seperti layanan sebelumnya yaitu OJEK online profesional,
hanya layanan baru ini lebih ke penumpang searah dengan konsumen dan bergantung pada kesediaan
dari driver untuk mengantarkan, maka
dari itu tarif untuk GrabHitch
lebih murah dari layanan sebelumnya, katanya bisa setengahnya. Begitu
penjelasan dari sang SPB tersebut kawan-kawan, di akhir pertemuan yaa awak ucapin terimakasih banyak dan
sukses target sang SPB, ku tawarkan kopi ga’
mau beliau, jadi dari saya untuk beliau yaa cuma itu, awak mendaftarkan diri melalui bantuan sang SPB, dengan modal STNK,
SIM, dan difoto-foto gitu... hahaha. Semuanya gratis kawan-kawan, kalo ada yang
mau daftar juga boleh hubungi saya atau klik aja GrabHitch hehehe.
Pro-Kontra
Awalnya awak kurang
bisa menerima perpaduan teknologi dengan sistem ojek (baca: jasa jemput-antar penumpang),
karena awak pribadi punya ekspektasi
lain - yang menuntut perusahan ojek online - satu diantaranya GRAB ini, harus bisa mengedukasi para ojek
konvensional atau ojek pangkalan terkait sistem yang mereka bangun, karena secara
perlahan tapi pasti, lahan usaha ojek pangkalan akan habis dilahap sistem,
yaa... walaupun ada embel-embel “rejeki udah ada yang ngatur” atau “yang tidak
bisa mengikuti perkembangan teknologi akan tergerus jaman”, ada konsekuensi
atau kalimat saya “beban moral” yang harus dipertanggungjawabkan, cara dari saya
yaitu promosi dan bantu mereka (dalam hal ini edukasi) untuk masuk dan menggunakan
sistem online.
Nebeng... perbanyak
kawan!
Yang menarik dari layanan baru seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya, tagline “Go Green” dari
perusahaan GRAB dan juga mengingat
program pemerintah dalam membenahi sistem transportasi di negara tercinta
Indonesia ini, ciyee... hahaha. Melihat realita hari ini, jumlah motor dan
mobil hampir melampaui kapasitas jalan raya, nah loo ... termasuk saya
pemilik kendaraan bermotor yang sudah hampir malas menggunakan transportasi
umum (*maafkan diri ini). Sisi lain, selain malas menggunakan transportasi
umum, naik transportasi umum menjadi “hal yang merepotkan” untuk menyesuaikan
kebutuhan dan fleksibilitas. Ide dari (kita sebut teknologi) layanan GrabHitch ini semacam mendukung
program pemerintah juga diantaranya “Three
in One”, intinya bisa mengurangi kemacetan - kita kurangi sifat egois kita
yaa kawan-kawan untuk menggunakan kendaraan pribadi, yaa ga salah juga ‘kan
nebeng alias menumpang dengan kawan yang menuju tempat yang berdekatan atau
searah, kita bantu pemilik kendaraan tumpangan juga untuk isi BBM, begitu
kira-kira... jadi efisien BBM, dan mengurangi macet juga. Mahluk yang bernama
manusia juga memiliki keterbatasan dan ga semua orang juga berteman kan yaa? Maka
dari itu, mungkin gagasan yang tepat adalah hadirnya GrabHitch menjadi solusi untuk
masalah ini. Sekaligus bisa menambah relasi, perbanyak kawan juga setelah menggunakan
sistem, semoga! ‘kan jadi banyak
manfaat yang harapannya bisa dicapai tuh, mulai dari mengurangi kemacetan alias kepadatan kendaraan di jalan raya, efisiensi bbm,
perbanyak kawan dan lainnya. Karena hidup adalah udunan kawan... hehehe.
Kenyamanan dan
Perlindungan Konsumen
Kawanku bilang, nyaman itu kita yang ciptakan broo...
hahaha. Betul juga kan, untuk mengejar kenyamanan seperti nyamannya menggunakan
kendaraan pribadi, kemana jiwa ini ingin berkelana, yaa... tinggal gaspool ciyee hehehe. Perlu memang alat bantu, yaitu
bisa dengan aplikasi GrabHitch,
membantu kita menemukan orang yang bersedia memberi tumpangan untuk destinasi
yang kita tuju. Dengan adanya sistem, harapannya tingkat kriminalitas pun bisa
diurai (tracing), melalui aplikasi
bisa dilacak keberadaan sang pemberi
tumpangan dan penumpang, maka terciptalah perlindungan konsumen. Jadi begitu
kawan-kawan, seperti penggalan lirik lagu band Serius “jaman susah pikiran resah, persaingan ketat – butuh toleransi tinggi, cari pacar atau cari kerja, sama-sama berat,
terlalu banyak syarat... sama-sama cari makan ga’ perlu sikut-sikutan, kita semua
pengen senang bukan pengen cari keributan”. Asik ‘kan hahaha, sekian dulu kawan, udah habis kopi awak nih, sampai
jumpa di kesempatan berikutnya... haturnuhun, mauliate, terimakasih.
Salam
Magis, #GembelElite
Tidak ada komentar:
Posting Komentar