Woy...
masih hidup lu broo? Begitulah kadang kalimat intro yang terlontar saat berjumpa
dengan kawan-kawan, walaupun cuma beberapa minggu tak bersua – entah alay atau
sok asik begitulah. Seperti doa - ungkapan sukur nan sederhana sarat makna,
yaa... mentafakuri karunia sang Maha Kuasa masih diberi waktu di dunia yang
fana ini. Amin pak haji... macam betul yaa? Hahaha
Sisi lain film TOBA DREAMS “Sebuah Janji Cinta” dari tanah BATAK
Haloo...
Salam hangat untuk kita semua dimana-pun berada saat ini, pada kesempatan ini
kita membahas sedikit tentang film yang telah lama tayang di layar lebar TOBA DREAMS “Sebuah Janji Cinta”, bukan
tentang cinta-cinta-an-nya to’ yaa... hehehe. Film ini diadaptasi dari novel
seorang purnawirawan jendral, Letjen TNI (Purn). Dr. (HC). Tiopan Bernhard
Silalahi akrab disapa Tebe Silalahi yang berjudul “TOBA DREAMS”. Oiya, kita
bukan meresensi film dan juga isi dari novel tersebut melainkan membahas lebih
mendalam ke sisi kehidupan BATAK TOBA yang menjadi latar utama pada film
garapan sutradara senior Benni Setiawan ini. Berkat peran serta T.B. Silalahi
sebagai eksekutif produser, film ini menyajikan
lebih nyata suasana kehidupan di huta (kampung) Balige, gereja, rumah-rumah
gorga (rumah adat Batak Toba) dan lain sebagainya. Menurut saya, film ini
berhasil mempertontonkan benang-merah kehidupan
Batak Toba, menjadi catatan bahwa tidak semua kehidupan orang Batak persis
seperti cerita di film ini, tapi inilah keberhasilan film TOBA DREAMS bisa
menggeneralisir dan menampilkan ikhtisar kehidupan Batak Toba berkat kemasan yang apik keindahan alam-nya,
kehidupan di huta (kampung) halaman dan juga berkat sentuhan pernik
adat-istiadat masyarakat di tanah Batak Toba.
Langganan:
Postingan (Atom)